Dear My Future Husbandnya Si Mata Kodok
Berawal dari sebuah pertanyaan anon di ask.fm
februari lalu yang belum sempat saya jawab disana. Awalnya sudah pernah saya
jawab melalui akun instagram saya, tapi saya ingin menulisnya lebih lengkap di
blog unyu ini. Terlalu aneh atau bahkan lebay ketika teman – teman membacanya,
tapi insyaallah ini memang benar apa
adanya dari diri saya dan harapan saya untuk seseorang yang kelak akan saya
panggil suami. Bukan terlalu dini untuk membicarakan ini, yah mengingat umur
yang sudah berkepala dua yang menurut saya sudah waktunya menikah, ngeheheeee. Mudah
– mudahan dengan adanya ini, siapapun orang diluar sana yang mungkin ingin
menikah atau lagi pepet-pepet sama gebetan atau bahkan orang yang lagi suka
sama saya kepo-kepoin saya ( pede gilaaak ), bisa bermanfaat untuk lebih
memantaskan dirinya untuk calon – calon pendamping hidupnya nanti, aamiin
Oke, here we
go ...
Semoga kamu memang satu – satunya makhluk terindah
yang ditakdirkan Tuhan untuk mendampingi hari-hariku sampai ajal menjemput kita
berdua. Iya kita, aku tak mau egois untuk meninggalkanmu dulu dan aku tak rela
kamu meninggalkanku dulu. Rasanya adil untuk kita merenggut hidup berdua.
Karena cinta kita memang untuk selamanya.
Hai, calon imamku kelak.
Aku tak tau kapan, bagaimana, dan dimana kita akan dipertemukan. Mungkin kita sudah pernah bertemu, teman lama, atau orang - orang disekitarku yang mungkin tak ku sadari akan hadirnya dirimu. Yang terpenting aku yakin bahwa takdir kita bersama itu tidak salah, kamu yakinkan kalau tulang rusuk takkan salah kembali kepada pemiliknya? Yah, mungkin untuk sekarang ini kamu lagi nyasar – nyasar memilih tulang rusukmu. Oh atau kamu juga sama sepertiku sedang menikmati indahnya kesendirian sebelum akhirnya bersama?
Aku tak tau kapan, bagaimana, dan dimana kita akan dipertemukan. Mungkin kita sudah pernah bertemu, teman lama, atau orang - orang disekitarku yang mungkin tak ku sadari akan hadirnya dirimu. Yang terpenting aku yakin bahwa takdir kita bersama itu tidak salah, kamu yakinkan kalau tulang rusuk takkan salah kembali kepada pemiliknya? Yah, mungkin untuk sekarang ini kamu lagi nyasar – nyasar memilih tulang rusukmu. Oh atau kamu juga sama sepertiku sedang menikmati indahnya kesendirian sebelum akhirnya bersama?
Hai, calon imamku kelak.
Sedang apa kau disana? Apakah kau sedang sibuk mengejar impian dan cita-citamu? Alhamdulillah, kau mau sibuk mempersiapkan bekal rumah tangga kita nanti ketimbang berfoya-foya di luar sana dengan teman - temanmu. Ah iya, jangan lupa terus bersedekah ya sayang. Semoga sedikit rezekimu yang kamu berikan itu bisa menjadi berkah untuk keluarga kecil kita nanti. Aku tau kamu pasti sibuk, tapi aku harap kamu tidak akan lupa dengan sholat 5 waktu, itu wajib ya sayang. Aku akan bangga sekali jika kamu juga menyempatkan untuk sholat sunnah, baca Al-Quran, bahkan menghafal ayat – ayatnya. Terlebih lagi jika kamu selalu berdoa di sepertiga malammu, jangan lupa berdoa agar kita cepat dipertemukan ya sayang.
Sedang apa kau disana? Apakah kau sedang sibuk mengejar impian dan cita-citamu? Alhamdulillah, kau mau sibuk mempersiapkan bekal rumah tangga kita nanti ketimbang berfoya-foya di luar sana dengan teman - temanmu. Ah iya, jangan lupa terus bersedekah ya sayang. Semoga sedikit rezekimu yang kamu berikan itu bisa menjadi berkah untuk keluarga kecil kita nanti. Aku tau kamu pasti sibuk, tapi aku harap kamu tidak akan lupa dengan sholat 5 waktu, itu wajib ya sayang. Aku akan bangga sekali jika kamu juga menyempatkan untuk sholat sunnah, baca Al-Quran, bahkan menghafal ayat – ayatnya. Terlebih lagi jika kamu selalu berdoa di sepertiga malammu, jangan lupa berdoa agar kita cepat dipertemukan ya sayang.
Hai, calon imamku kelak
Maafkan aku ya jika aku bukanlah orang yang sesuai
dengan harapan dan impianmu, bahkan aku mungkin tidak secantik artis – artis idolamu.
Aaaah, aku bukanlah seorang perempuan yang sempurna memang. Aku masih banyak
belajar untuk menjadi perempuan yang baik, penyabar, dan ikhlas. Aku juga masih
terus belajar untuk memperbaiki sholat dan amalan-amalanku yang lain. Oh iya,
maafkan aku jika diawal pertemuan kita aku masih kucel dan berantakan. Iya, aku
ini masih belajar untuk mendandani diriku agar terlihat cantik dimatamu dan
tidak memalukan dirimu jika kamu mengajakku ke acaramu dan memperkenalkanku
dengan teman – temanmu. Sayang, ini aku juga belajar masak loh, jadi jangan
khawatir untuk makan kita sehari – hari. Sesekali boleh lah ya kita makan
diluar, mengingat aku juga suka mencoba makanan – makanan baru untuk referensi
masakanku nanti. Tenang, aku juga bisa menjahit, bersih – bersih, mencuci,
terlebih lagi memanajemen keuangan kita, ingat aku kuliah belajar itu sayang.
Hai, calon imamku kelak.
Pasti kamu punya mimpikan? Iya, aku juga punya
mimpi kok. Kalau memang sebelum kamu bertemu aku kamu belum bisa menggapai
impianmu itu, kita gapai bersama – sama ya. Kita juga bangun mimpi baru kita
berdua. Aku tak apa kok menemanimu merintis awal kesuksesanmu, itu pasti akan
terlihat romantis nantinya. Oh iya, tenang saja sayang, aku orangnya tidak
banyak menuntut, jika aku mempunyai keinginan aku akan berusaha terlebih dahulu
sebelum meminta kepadamu. Untuk itu, jangan pernah larang aku untuk menulis ya,
aku senang sekali menulis, kamu tentunya tahu hobiku itu. Mudah – mudahan dari
menulis aku dapat penghasilan. Sehingga bedak, lipstik, dan keperluan semacam
itu aku bisa membelinya sendiri. Karena banyak pria yang tidak tahu perbedaan
lipstik 10 ribuan dan 100 ribuan.
Hai, calon imamku kelak.
Kamu ingin punya berapa keturunan? Apakah dua, anak
ideal menurut pemerintah? Tapi menurut aku dua kurang ideal sayang, aku maunya
tiga. Itu jumlah anak ideal menurut aku. Kenapa? Karena kalau tiga, ketika
salah satu bertengkar masih bisa bermain dengan satunya dan tentunya rumah kita
juga akan ramaikan? Oh iya, kamu jangan terlalu sibuk ya sayang. Setidaknya dalam
sebulan sekali kita keluar bersama jalan – jalan menghabiskan waktu bersama
anak – anak kita. Sayang, aku tau kewajibanku sebagai istri adalah mengabdi
kepadamu sehingga aku akan selalu menurut apa yang kau katakan. Jikalau memang
aku harus meninggalkan kedua orang tuaku atas permintaanmu, aku akan mencoba
mengikhlaskan dan menekan egoku. Tetapi satu permintaanku sayang, jangan pernah
kamu larang aku ketika aku ingin menemui orang tuaku ya. Aaah, kamu pengertian
sekali sayang.
Hai, calon imamku kelak.
Tolong bantu aku untuk menjadi seorang istri
solehah ya. Aku masih perlu banyak belajar. Bimbing aku ke jalan lurus sesuai
dengan tuntunan agama. Dan aku harap kamu adalah orang penyabar ketika
mengajariku, yah karena terkadang aku orangnya tidak fokus dan kemana – mana pikiranku
ketika bosan. Jangan lupa tegur aku ketika salah, tenang akupun juga akan menegurmu
ketika kamu lalai tanpa sengaja. Semoga kamu memang ditakdirkan Tuhan untuk
menuntun aku dan anak – anak kita ke surga nanti J
Hai calon imamku kelak.
Sudah malam ternyata, waktunya aku bobok. Rasanya memang
ini masih kurang dan belum menceritakan diriku lebih banyak. Kita simpan saja
ya sayang, akan aku ceritakan lagi ketika kita nanti bertemu. Semoga Tuhan
segera mempertemukan kita J
Semangat calon imamku.
Dari seseorang yang kelak kan kau panggil "istriku", Rizky Ashyanita
Dari seseorang yang kelak kan kau panggil "istriku", Rizky Ashyanita
Semoga kamu bahagia dimanapun kamu berada
Ngawi, 3 Agustus 2015
3 komentar
Cuma bisa ngerespon..... CEILAH KAK ASHYA :3
BalasHapusSemoga segera menemukan calon imammu kelak ya kak :)))
BalasHapussyahdu:)
BalasHapusSeperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)