1000 Guru untuk 1000 Harapan dan Cita – cita
Adek-adek SDN Tanggunggunung 4 Tulungagung |
Satu Hati, Cipta Aksi, Selalu Berbagi !!!
Rasanya masih terngiang-ngiang jargon penuh semangat dari
1000 Guru Malang (more info : http://seribuguru.org/) tersebut. Masih belum percaya kalau
Travelling and Teaching ke 1000 Malang sudah selesai. Masih belum percaya kalau
saya diberi kesempatan buat ikut berkontribusi dalam acara tersebut. Dan masih
belum percaya kalau saya lolos dari ratusan orang hebat yang mendaftar.
Seneng, seneng banget bisa ikutan kegiatan tersebut
mengingat setelah beberapa kali gagal ikut karena memang jadwal yang gak cocok,
akhirnya di Travelling and Teaching ke 5 1000 Guru Malang saya diberikan
kesempatan untuk ikut. You knowlah yang
saya rasain :p
JUMAT, 15 JANUARI 2016
Sebelum berangkat |
Sesuai dengan kesepakatan, Jumat pukul 15.00 WIB semua dari
tim 1000 guru yang terpilih berkumpul di meeting
point tepatnya di gerbang UM. Seharusnya saya tidak telat, tapi
kenyataannya saya telat gara-gara si SB saya yang gak bisa di packing. Giliran selesai di packing
sayanya capek dan ketiduran. Dasar
pelor memang ya, aaaah sudahlaaaah skip aja ini gak penting.
Singkat cerita sih, kami berangkat setelah semua berkumpul.
Kebetulan saya dapat bagian di truck
kedua. Oh iya, kami ke Tulungagungnya naik
truck tentara gitu. Jangan ditanya, semriwing
semriwing gitu deh. Masuk angin? Awalnya takut, tapi udah antisipasi dong.
Di truck kedua ini lumayan rame sama
kakak-kakak cowoknya, semua pada sok akrab gitu deh cerita ini itu. Saya karena
baru gabung jadi Cuma bisa menjadi pendengar setia, hehehe
Setelah 4-5 jam perjalanan, akhirnya sampai juga di
Tulungagung. Sesampainya disana kami tim 1000 guru Malang sudah disambut dengan
tari jaranan yang ditariin sama
adek-adek dan warga sekitar. Belum selesai ngelihat tari jaranan, kami di
persilakan untuk makan. Waaah, baru datang
kami sudah disambut baik sama warga sekitar. Makanannya special lagi, ayam pedas khas Tulungagung, hehehe
Penyambutan dengan tari Jaranan |
Karena sudah cukup malam, akhirnya saya dan teman-teman 1000
guru yang perempuan memutuskan untuk pergi beberes dan tidur. Eeh, ketika saya sudah siap untuk bobok
ternyata masih ada kakak-kakak yang sibuk mempersiapkan alat buat ngajar besok.
Wah, semangat sekali kakak-kakak ini. Untung alat ngajar saya sudah siap, jadi
saya siap untuk tidur. Dan ketika mata sudah siyat-siyut, Kak Dien tiba-tiba ngajak ngobrol dan yang paling
mengejutkan adalah Kak Dien mantan anak kosan saya. Cocok deh, kita cerita dan
gosip sampe mau pagi.
SABTU, 16 JANUARI 2016
Satu Hati, Cipta Aksi, Selalu Berbagi !!! |
Hari yang ditunggu-tunggu tiba, waktunya kami kakak
volunteer untuk mengajar, berbagi cerita dan pengalaman bersama adek-adek SDN
Tanggunggunung 4 Tulungagung. Acara pagi itu diawali dengan senam bareng,
seneng banget ngelihat adek-adeknya exited
banget. Setelah senam selesai waktunya ngajar dimulai. Saya bersama dengan Kak
Intan, Kak Dodi, dan Kak Pras dapat bagian untuk ngajar kelas dua. Di kelas dua
jumlah siswanya ada 8, tapi satu pindah sekolah ke filipina ikut orang tuanya
kerja dan kebetulan satu lagi sedang sakit, jadi yang tersisa tinggal 6 siswa,
tiga cowok dan tiga cewek. Sedikit ironi ketika melihat kenyataan bahwa
adek-adek ini belajar di kelas yang ruangannya di bagi dua. Jadi dalam satu
ruangan ada dua kelas dan pembatasnya hanya triplek tipis pendek, tingginya
mungkin lima belas cm diatas tinggi saya. Sempat waktu itu saya bertanya ke
adek-adeknya, “ Dek, kalau gurunya ngejelasin kedengeran gak sih? Kakak saja disini
rasanya berisik banget “ dan jawaban dari adek-adeknya adalah “
Kadang ya gak denger kak, apalagi kalau rame. Tapi ya harus denger kak”.
Duh, denger jawaban adeknya kok pasrah banget ya. Padahal saya yang jelasin
terus kelas samping rame saja rasanya ke ganggu banget, apalagi adek-adeknya
setiap hari seperti itu. Satu lagi sih yang buat saya sedih adalah ketika
melihat foto presiden dan wakil presiden. Sudah setahun lebih Presiden kita
ganti, tapi di kelas tersebut foto yang masih terpasang adalah foto Bapak SBY.
Untung ketika saya tanya siapa presidennya, adek-adek tersebut tau.
Senam dulu sebelum belajar :) |
Naik kereta api, tuuut tuuut tuuut... |
Untuk kelas dua materi yang harus diberikan adalah kesehatan.
Disana kita belajar tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar, cuci
tangan, sama profesi seputar kesehatan. Oh iya, di kelas dua kita juga main
benar-salah gitu yang kaya di Indonesia Pintar. Gak hanya belajar kok, kita
juga nyanyi – nyanyi bareng, bagi hadiah, tebak-tebakan, aaah banyak deh. Mana
dedek kelas duanya aktif-aktif, saya jadi kerepotan sendiri. Karena ke asyikan
kita hampir lupa istirahat. Di istirahat kita juga main-main sma adeknya, kita
foto-foto lucu gitu deh.
Tidak-tidak, bisa jadi - bisa jadi :D |
Ada memang beberapa anak-anak yang gemeshin, jahil, dan gak
bisa diem. Namanya juga anak-anak, kalau mereka jahil dan sedikit bandel itu
memang tahap perkembangan dan pencarian jati diri mereka. Yah, selama itu masih dibatas kewajaran aja sih. Karena kalau anak
semakin dilarang dan banyak sekali mendengar kata “jangan” dia tidak akan
semakin nurut tapi semakin penasaran dan mencoba hal-hal yang dilarang itu.
Oleh sebab itu, bukan dilarang tapi dideketin dan diajak ngobrol ringan. Itu
sih ilmu yang saya dapet ketika workshop mom apa gitu lupa, hehehe
Bersama adek-adek Kelas Dua :) |
Setelah istirahat nih waktu yang paling menyedihkan. Waktu
dimana kita harus berpisah dengan adek-adeknya. Sebelum berpisah adek-adeknya
diminta untuk menulis cita-cita di pohon impian. Melihat semangat adek-adeknya
yang gak padam untuk belajar dengan segala keterbatasan kondisi, harapan saya
adalah semoga cita-cita mereka bisa tercapai setinggi pohon impian itu tumbuh.
Ada juga sesi refleksi dimana kita benar-benar ngobrol dengan adeknya tentang
bagaimana sekolahnya, keluarganya, dan kehidupannya dan dari situ diharap
adek-adeknya tambah semangat belajar, sedikit motivasi semoga bisa tetap
memberi arti ke adek-adeknya.
Sore harinya ada kerja bakti dan pengobatan gratis. Karena
di acara itu juga banyak adek-adek yang datang, kitapun main-main ular tangga.
Senangnya bisa mengulang masa-masa kecil bersama adek-adek ini. Semoga masa
kecil mereka indah ya meskipun dengan berbagai keterbatasan. Dan malam hari itu
ditutup dengan apik oleh penampilan paduan suara adek-adek serta fashion show
baju daerah. Bicara tentang fashion show
jadi inget sesuatu. Jadi dari kelas dua itu yang fashion show awalnya si Jesika
sama David, latihanpun juga mereka. Tetapi di malam hari ketika akan tampil
tiba-tiba David menghilang dan akhirnya digantikan dengan Arin. Ketika sudah
siap semuanya, tiba-tiba nih ya si David muncul dengan muka polosnya. Karena
kita gak tega sama David akhirnya David didandanin dengan alat seadanya. Dan
hasilnya David dandan ala-ala Romawi gitu deh, specialnya nih yang dandanin si
David Kak Dodi karena saya dan Kak Intan repot banget dandanin Jesika sama
Arin. Eh, pas pengumuman malah si David ini yang menang jadi Kingnya, hehehe.
Dari Kiri itu ada Jesika, David, dan Arin :) |
Selesai pensi, kakak-kakak 1000 guru berkumpul untuk
bertukar cerita dan saling mengenal satu sama lain. Kebetulan di TNT ini Kak
Jemi sebagai founder dari 1000 guru berkesempatan datang. Diacara malam itu Kak
Jemi sedikit berbagi cerita mengapa beliau bisa berpikiran untuk menciptakan
suatu komunitas yang peduli dengan pendidikan di pedalaman, karena memang
beliau dulu yang hidup di pedalaman merasa sangat terbatas untuk akses apapun
terlebih lagi untuk pendidikan. Dengan adanya 1000 guru ini Kak Jemi berharap
apa yang beliau alami tidak terulang ke adek-adek di pedalaman. Dan dengan
kerja kerasnya, sekarang 1000 guru dijalankan hampir di seluruh provinsi di
Indonesia dengan penggeraknya para muda-mudi peduli pendidikan.
MINGGU, 17 JANUARI 2016
Taraaa, penampakan Pantai Coro, Tulungagung :) |
Agenda ngajar telah usai, waktunya kakak-kakaknya yang
refleksi. Destinasi travelling kali
ini adalah Pantai Coro Tulungagung. Jalannya dari tempat ngajar lumayan dekat
tapi lumayan berliku juga, yah cukup buat saya mual sih. Setelah sampai
parkiran kita perlu jalan sekitar 15-20 menit tergantung fisik ya kak. Jalannya
cukup naik turun untuk melihat pantai nan elok itu. Tapi dijamin, setelah
sampai pasti gak mau pulang seperti saya. Pantainya itu biru, ombaknya gak
kecil tapi gak gede juga aman lah untuk liburan keluarga. Yang paling saya suka
dari pantai ini adalah pantainya mirip seperti tanah lot, tapi ini versi
jawanya dan tanpa puranya. Andai waktu itu badannya sehatan pasti saya
nyemplung tuh.
Dari kiri ke kanan : Kak Umay, Kak Wira, Saya, Kak Upe, Kak Ummi, Kak Dien, Kak Naya, Kak Ajeng, Kak Anissa |
Setelah cukup bermain – main dengan air dan foto – foto
cantik, waktunya kami pulang ke tempat asli kami masing-masing. Sepanjang
perjalanan pulang kami saling tukar id line, instagram, serta nomer hp.
Harapannya meskipun kita berjauhan kita tetap bisa berkomunikasi. Ngelihat
kenyataan kalau kita harus pisah ternyata sedih juga ya. Meskipun baru kenal
dua hari ternyata perpisahan bagaimanapun bentuknya tetap menyakitkan. Aah,
saya benci perpisahan
Terlepas dari itu semua, ternyata benar apa yang saya
pelajari sewaktu saya SD dulu bahwa musuh dari bangsa Indonesia saat ini bukan
lagi penjajah melainkan kebodohan dan kemiskinan. Oleh karena itu, pendidikan
menjadi sebuah kunci penting untuk melepaskan Indonesia dari musuh-musuhnya
tersebut. Dan sebagai orang-orang beruntung yang mendapatkan akses pendidikan
yang bisa dikatakan lebih dari sekedar baik, alangkah mulianya jika kita
menyempatkan waktu untuk berbagi dengan adek-adek yang kurang beruntung di luar
sana.
Semoga apa yang saya dapatkan dari pengalaman beberapa hari
tersebut dapat lebih memotivasi saya untuk rajin belajar dan semangat menggapai
cita-cita. Sudah dikasih fasilitas lebih masih mau disia-siain shya? Malu noh
sama mereka...
Eeeh lupa, terimakasih ya buat semua yang berperan penting
dalam TNT ini. Semoga suatu saat nanti kita bisa ketemu lagi kak, menyenangkan
kalo kita bisa dipertemukan di TNT lagi. Sukses buat kakak-kakaknya semua,
sukses buat 1000 guru dimanapun berada, dan sukses buat adek-adeknya. Di tunggu
meet up tipis-tipis atau ngecamp bareng makan bakso bakarnya :p
See you :)) |
nb: foto diambil dari berbagai hape random dan dari ig @1000_guru_malang
Sampai Jumpa
Semoga bahagia ^^
sengaja penutupnya saya, biar tambah bahagia eaaa :p |
15 komentar
wooaaa seneng banget liatnyaaa <3
BalasHapusaku sendiri pengen gabung tp ga ngerti gimana caranyaa
Ayo gabung, sering - sering aja pantengin ignya kak :)
Hapusaku udah komen gituu tp ga pernah di bales kamu 100 guru daerah mana ?
Hapuskepo aja di ignya kak, memang biasanya jarang di bales.
Hapuskalau ada oprec TNT langsung aja daftar kak, kalau mau ikut :)
aku 1000guru malang kemarin ikutnya :)
Duh udah lama mau gabung sama 1000 guru tapi gimana caranya ya.
BalasHapusSeneng aja sih ketika bisa berbagi gitu sama anak anak.
ayo kak ikutan, follow dan kepoin ignya aja :)
Hapuswih, keren! salute! prok prok prok..
BalasHapusguru itu memang orang yang paling berdedikasi di bidang pendidikan! :)
eventnya oke juga. hahha, mikirin kejadian waktu si david hilang dan tiba2 muncul dengan wajah polos gue jadi ikut nggak tega. sungguh baik yak kawan2 guru mau dandanin dia seadanya..
iya, guru kan pahlawan tanpa tanda jasa :)
Hapusyuk, ikutan seribu guru :)
Sya aku pengen melu. Seru :( jak en a
BalasHapusyou said, next yaaaa :p
HapusHiks jd kangen anak anak didikku... udah setahun ngk ngajar lagi..
BalasHapusAnyway kegiatannya seru bangeet... itu cara gabungnya gimana?
ayoo kak ngajar lagi, berbagi itu menyenangkan sekali :p
Hapusfollow dan rajin-rajin kepoin ignya kak :)
Wah keren, bisa pergi mengajar seperti itu pastinya seru, saling berbagi semangat dan motivasi dengan adik-adik di sana.
BalasHapusSaya salut dengan kakak-kakak yang dengan ikhlas meluangkan waktu untuk mengajar adik-adik kita yang ada di pedalaman sana.
Oh iya, saya juga pernah merasakan ikut perjalanan jauh menaiki truck, saya mengerti bagaimana rasanya perjalanan jauh di dalam truck, he..he...
iya kak seru, ngelihat bocah SD yang masih polos-polosnya hehe
Hapusrasanya semriwing ya kak, gak tau jalan sama sekali hehe
Sy memberikan apresiasi yg baik terhadp kegiatan ini!
BalasHapusSeperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)