Serunya Kampanye di Angkot dan Nanem Mangrove di Pantai Tamban Bersama Earth Hour Malang
Teman-teman Earth Hour Malang |
Sebagai bentuk peringatan Hari
Bebas Emisi yang jatuh pada 20 September setiap tahunnya, pada 2017 ini Earth
Hour Malang mengadakan aksi yang dibagi menjadi dua hari dengan dua kegiatan
yang berbeda. Aksi pertama yaitu kampanye mengenai pentingnya menggunakan
angkot sebagai bentuk pengurangan emisi yang dilaksanakan pada Jumat, 22
September 2017. Pada aksi pertama ini teman-teman Earth Hour Malang dibagi
menjadi dua kelompok karena terdapat dua tempat aksi yang berbeda yaitu di
Jalan Veteran dan di Stasiun Malang Kota Baru. Kebetulan saya mendapat bagian
di Stasiun Malang Kota Baru.
Pada aksi yang pertama, kami
mendatangi angkot-angkot yang sedang berhenti menunggu penumpang kemudian kami
melakukan wawancara singkat dengan penumpang mengenai alasan mengapa mereka
memilih alat transportasi angkot dan apa kontribusinya terhadap pelestarian
lingkungan. Setelah itu, kami memberikan notes dari kertas bekas sebagai tanda terima
kasih terhadap partisipasi dari para penumpang. Sedangkan untuk angkotnya, kami
menempelkan stiker ajakan untuk naik angkot.
Kampanye di angkot |
Terdapat berbagai jawaban dari para penumpang mengenai alasannya menggunakan angkot seperti karena mudah, murah, selalu ada, dan juga lebih ramah lingkungan. Sedangkan tanggapan dari sopir angkot sangat baik sekali terhadap aksi ini mengingat sekarang sudah banyak masyarakat yang berpindah ke ojek online tetapi kami malah peduli terhadap angkot sampai-sampai kelompok saya di kasih onde-onde sama bapak sopir angkotnya.
Kelompok Stasiun, akhirnya ku foto depan patung singa haha |
Yah, karena sih menurut saya
memang angkutan dengan kapasitas besar itu baru yang menghasilkan emisi
sedikit. Dan dengan adanya ojek-ojek online ini menurut saya sih turut
menyumbang bertambahnya emisi. Ya kaya cerita temen saya yang kosnya deket
kampus sekarang udah males buat jalan ke kampus karena adanya ojek online. Selain
itu juga people jaman now yang beli
makan gak ada 100 meter aja pada pesen ojek online, hmm.
Lanjut, aksi kedua dilaksanakan
pada Minggu, 25 September 2017. Aksi ini spesial pake telor karena pertama kalinya
Earth Hour Malang mengadakan aksi yang jauh dari kota yaitu ke Malang Selatan. Aksi
kedua ini kami melakukan kegiatan menanam Mangrove di Pantai Tamban. Hari itu
kami berkumpul di gerbang UB BNI dan berangkat ke Malang Selatannya pukul 07.00
WIB. Sesampainya disana kira-kira pukul 09.00 dan kami langsung menuju tempat
menanam Mangrove karena jika telat airnya akan pasang dan kami tidak bisa
melakukan kegiatan menanam mangrove. Aksi menanam Mangrove ini dipandu oleh
Bapak Djuari. Benar, air pantainya sudah pasang dan mau tidak mau kami harus
melewati seperti sungai kecil namun dalam untuk menyebrang ke tempat tanam
mangrove.
Korban banjir apa pengungsi Rohingya? |
Sekitar pukul 11.00 WIB kami
telah selesai melakukan kegiatan tanam Mangrove dan sebanyak 200 bibit Mangrove
telah berhasil kami tanam. Semiga mereka baik-baik disana dan bisa menangani
polusi yang terjadi. Selesai menanam Mangrove waktunya kami untuk
bersantai-santai di Pantai Tamban.
Letak Pantai Tamban dan tempat
menanam Mangrove tidak terlalu jauh. Sekitar lima menit perjalanan menggunakan
kendaraan kami sudah sampai di Pantai Tamban. Kegiatan yang kami lakukan di
Pantai Tamban adalah bersantai, bermain games, dan berfoto-foto ria. Banyak keceriaan
waktu itu sampai saya tidak bisa lagi menuliskannya dan mungkin hanya bisa saya
kenang, eaaaa.
Ini games nyari temen, kalo kalah berarti gak punya temen :p |
Ini hukuman yang kalah nyanyi :p |
Ini gak tau kenapa saya bahagia banget sampe melorot kacamatanya :p |
bagus aja sih saya disini wkwk (kiri ke kanan : saya, dike, ogix, manda, vita, ojan) |
ogix, saya, IJ |
Pantai Tamban |
Ada sedikit cuplikan aksi kedua
yang sempat saya rekam dan saya edit sebisa saya yang jauh dari kata B aja, yah
semoga teman-teman bisa menikmatinya
See you
4 komentar
HAI, wah ini dia anak blogger jaman now yang berguna banget buat Indonesia tercintahh..nggak cuman nyindir atau berkeluh kesah di sosmed tapi juga turun tangan melakukan sesuatu..seru banget emang yak, walo panas panasan baju basah semua gitu kalau temen banyak jadi segalanya terasa menyenangkan.
BalasHapusKeep doing the good things!
Notes dari kertas bekas sama stikernya kok gak difoto juga? Penasaraaaaaaaaaan.
BalasHapusBagus sih kalo ada kegiatan kayak gitu. Orang-orang jadi lebih sadar sama lingkungan. Di Malang ada bis angkutan umum gak sih? Kalo ada, sekalian aja diwawancara juga. Kan sayang kalo cuma angkot.
Kalo mangrove, aku belum pernah tanam. Palingan tanaman-tanaman kayak cabe sama selada aja. Semoga kegiatannya berguna bagi banyak orang deh, kak.
Keren yaa gabung dengan komunitas yang kepeduliannya pada lingkungan begitu tinggi. Patut diteladani ni bagi anak2 muda jaman now daripada suka keluyuran atau kongkow2 gak jelas mending ikut komunitas macam Earth Hour yg smoga adanya gak cuma di malang tapi ada juga di daerah2 lain. Kan seru ya bisa rame2 gitu turun ke jalan bukan buat aksi demo. Jaman sekarang apa-apa emang serba online, sampai angkutan pun ikut online, ckck eh kegiatan menanam mangrove di pantai juga tak kalah seru yaa. Pokoknya asyiklah kalau bergabung dengan komunitas yang punya segudang kepedulian untuk berbagi terhadap lingkungan. Tetap semangat berbagi kebaikan :)
BalasHapusOh iya aku baru sadar ternyata dengan naik angkot bisa mengurangi emisi. Memang sih kalau naik transportasi umum secara otomatis mengurangi penggunaan kendaraan bermotor sehingga emisi berkurang. Tapi ketika memakai transportasi online yang notabenenya juga mirip dengan transportasi pribadi, tidak ada pengurangan emisi karena sama saja dengan naik kendaraan pribadi ._.
BalasHapusSeperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)