[Diary Jobseeker] Pengalaman Tes Kerja di TAF (Toyota Astra Finance), Dua Kalipun Masih Tetap Penasaran
Halo, kembali lagi dengan cerita
jobseeker karena banyak sekali yang meminta cerita pengalaman jobseeker.
Kali ini cerita tentang
pengalaman tes kerja di TAF atau Toyota
Astra Finance. Salah satu anak perusahaan dari Astra. Kalo lihat di webnya
sih kepemilikan sahamnya 50% Astra dan 50% Toyota. Perusahaan ini bergerak
dalam bidang pembiayaan mobil Toyota. Berdasarkan info di halaman profil TAF,
selama lebih dari 13 tahun TAF telah memiliki 37 kantor cabang di seluruh
Indonesia.
Kenapa saya jelaskan mengenai
profil dari TAF? Karena hal pertama yang harus teman-teman lakukan sebelum
melamar suatu pekerjaan adalah mengetahui profil perusahaan yang akan
teman-teman lamar. Jangan sampai sesekali kalian melamar pekerjaan tetapi tidak
tahu perusahaan apa itu. Dan bener-bener kenali jenis pekerjaannya. Jangan sampai
sudah nyebur dan kalian menyesal dengan jenis pekerjaan yang teman-teman pilih.
Saya melamar di TAF waktu itu
dari Jobfair yang diadakan di kampus saya yaitu Universitas Brawijaya. Dulu sih
saya daftar karena memang jurusan saya bisa mendaftar disana dan siapa sih yang
gak tau ASTRA? Siapa sih yang gak penge kerja di ASTRA? Selama syarat-syaratnya
saya bisa penuhi, saya daftar. Waktu itu kalau gak salah saya melamar di dua
posisi yaitu MT (Management Trainee) dan satunya lupa, hehe.
Lumayan lama panggilan tes untuk
TAF ini. Biasanya satu sampai dua hari setelah jobfair ada sms untuk tes, tapi
ini tidak. Pikir saya mungkin saya tidak termasuk kualifikasi yang diinginkan,
tapi setelah satu minggu barulah saya mendapatkan sms. Waktu itu kebetulan saya
lagi di Bali untuk tes CPNS, untung tes CPNSnya sudah selesai jadi balik ke
Malang bisa santai untuk tes di TAF.
Rangkaian tes di TAF pertama yang
saya jalani setelah administrasi adalah psikotes. Waktu itu saya mendapat
kesempatan jam 13.00 di salah satu hotel di Malang. Sebelum berangkat saya
mengisi perut saya dengan makan Soto Medan di Wak Edoy (tiba-tiba jadi kepengen
hiks) karena kunci mengerjakan psikotes adalah gak lapar dan gak ngantuk.
PSIKOTES
Setelah menunggu selama 30 menit
di luar ruangan, karena batch sebelumnya belum selesai, akhirnya saya masuk
juga untuk tes. Sebelum tes, dijelaskan dulu mengenai TAF, bagaimana jenjang
karir kita kedepannya, jenis pekerjaan yang akan kita jalani, dll. Disana saya
sudah mantep bahwa TAF ini bukan pilihan yang salah untuk jenjang karir saya
nanti kedepannya, meskipun kata mereka sih akan ditempatkan diseluruh
Indonesia. Tapi saya pikir sih gak masalah, toh masih muda juga. Ada juga sesi
tanya jawabnya, kalo gak salah waktu itu saya juga sempet tanya, tapi lupa
tanya tentang apa. Karena dengan bertanya itu sih meningkatkan kepercayaan diri
saya, i don’t know why. Tapi kalo
memang ada sesi tanya jawab sebisa mungkin saya bertanya.
Waktu itu psikotesnya ada
beberapa tahapan. Kalo gak salah ingat ya bagian pertama itu tes Logika
Aritmatika yang penjumlahan gitu-gitu. Dilanjut sama penalaran verbal yang
sinonim, antonim dll. Lanjut lagi sama gambar-gambar seperti nyari terusannya,
bagian yang hilang. Serangkaian tes itu ditutup dengan tes kepribadian yang
disuruh milih salah satu seperti “Saya Pekerja Keras” atau “Saya Pemberani”. Setiap
tes kepribadian ini saya selalu bingung, sebenernya yang dicari itu
konsistennya atau apanya sih -__-
Dan selesai psikotes itu, kita
harus menghadapi tes Krapelin dan Pauli. Yang harus menjumlahkan dua angka
kebawah dan menggaris apabila ada perintah “GARIS”. Ini adalah tes yang menurut
saya paling melelahkan karena harus fokus dan kertasnya itu gedhe banget kaya
ribet sendiri sama kertasnya, belum kalo pensilnya udah gak lancip lagi.
Pokoknya di tes semacam ini sih yang terpenting itu harus fokus dan jangan
mikirin yang lain-lain. Sama harus diingat sih harus banget dihapalin
penjumlahan yang lebih dari 10, biar gak gelagapan pas ada penjumlahan kaya
8+6, 8+9, dll.
Belum selesai sampai disana, kita
masih harus mengikuti Tes Warteg. Itu loh, yang disuruh gambar-gambar ada 8
kotak. Nanti setiap kotak ada seperti titik atau garis lengkung, kita disuruh
meneruskan gambarnya. Dan di keterangan bawahnya nanti kita diminta untuk
menuliskan keterangan gambar tersulit, termudah, dan nomer bagian mana dulu
yang kita gambar.
Selesai itu kita diminta untuk
menggambar manusia dan pohon. Kalo gambar manusia ini kalian harus usahakan si
manusianya itu sedang melakukan pekerjaan, kalo saya biasanya sih menggambar
ibu guru atau dosen. Sedangkan untuk gambar pohon biasanya saya selalu
memunculkan buah, daun, ranting, dan akar. Lebih lengkap bisa baca-baca buku
psikotes ya.
Di psikotes TAF saya pertama kali
ini, saya ternyata gagal. Sedih sih, tapi saya tetap legowo. Dan ternyata beberapa
bulan setelahnya saya ada panggilan tes di TAF lagi. Untuk kedua kalinya sih
saya akhirnya lolos di psikotesnya. Jadi teringat waktu tes TAF kedua ini, saya
bener-bener dari Jakarta dan pagi nyampe siangnya langsung tes TAF, untungnya
lolos di psikotesnya. Kalo enggak sih nyesel banget saya kembali ke Malang
waktu itu. Terlebih pas sudah sampai Malang itu saya ada e-mail panggilan tes
kerja di Shopee. Hancurlah konsentrasi saya, untung bisa ditunda tes Shopeenya
jadi saya bisa konsen untuk psikotes TAF ini.
Setelah psikotes, malamnya
langsung ada pengumuman untuk tes selanjutnya yaitu Wawancara. Malam itu juga
saya langsung belajar apa yang harus saya omongkan besok di wawancara.
WAWANCARA/INTERVIEW
Wawancara kali ini saya sudah
mempersiapkan baik-baik, sudah menyiapkan jawaban-jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ditanyakan. Awalnya sih saya pede-pede aja
ya jawabnya, karena pertanyaan yang diajukan sama seperti yang saya siapkan
seperti apa yang saya lakukan sewaktu kuliah, pengalaman yang tak terlupakan,
organisasi. Eh sewaktu ditengah-tengah ada satu pertanyaan yang saya bingung jawabnya
yaitu tentang bagaimana caranya mengorganisir manusia. Saya bingung sekali
karena kalau sistem di komunitas saya itu relawan jadi gak ada pakasaan khusus
untuk datang. Nah, si interviewernya pengen banget dapat jawaban saya gimana
caranya saya bisa memaksa mereka untuk kontribusi. Susah banget sih itu saya
jawabnya, saya jawab A eh ternyata si interviewernya masih ngejar-ngejar sampai
Z.
Setelah wawancara, interviewernya
bilang bakalan ngehubungi 3-7 hari. Tapi pas saya tunggu-tunggu ternyata gak
ada sms atau telpon dari pihak TAF, otomatis saya gak lolos lagi. Hmm, kecewa sih. Apalagi setelah tes TAF
kedua kali ini saya sudah hampir 5 bulanan menganggur. Rasanya seperti ada
beban dan kecewa dengan diri sendiri kenapa masih aja gak lolos. Sedih banget,
masih nyusahin orang tua. Tapi saya gak boleh menyerah karena orang tua dirumah
menunggu kabar baik saya. So, saya jadikan semua ini pengalaman yang tidak akan
saya lupakan.
Gimana? Ada pandangan belum buat
kalian yang akan tes di TAF? Sukses selalu ya.
Info mengenai TAF bisa dilihat di
https://www.taf.co.id/
Sampai jumpa
Semoga bahagia
8 komentar
Hahahaha psikotes itu memang bikin berdarah-darah. Kalau nggak kuat mental pasti isinya ajaib gitu.
BalasHapusPsikotest itu entah kenapa kalo yg versi indonesia, banyak banget makan waktu. Mungkin karena lebih mewakili. Aku pernah psikotest buat beasiswa negara luar yg tes kepribadian cuma 20 menit, yang jawab2 pake logika dan itungan itu cuma 12 menit. EntaH mungkin yang indonesia lebih akurat kali ya, di liat dari berbagai sisi. Paling capek itu memang krapelin pauli, terakhir aku tes itu, gede kertasnya segede lembaran koran yang di geber selebar tangan itu. Omg.. Hahaha
BalasHapusBener bgt nyari kerja itu tidak mudah kan �� tapi rezeki kita tidak tau drimana kan ya terus berjuang
BalasHapuswah aku jadi ingat pengalaman psikotes waktu melamar kerja dulu. paling membekas itu pas ikutan di salah satu instansi pemerintahan. aku saking nggak siapnya blank pas wawancara
BalasHapusKak plis jawab, kmrin saya dpt sms dari TAF astra tapi saya takut penipuan soalnya liat di web resmi astra pemberitahuan hnya akan dikirim lwt email. Test nya tgl 27 kak di ITS SBY tapi gajelas di ruang seminar mana. Di sms nya juga disuruh isi biodata gt kak, mereka menyertakan link. Itu asli dari TAF apa bkn ya kak? Terimakasih kak
BalasHapusiya asli kok, saya tadi pagi juga dapat email, tapi di spam. coba cek spamnya kak
HapusHalo kak mau nanya, untuk sesi intrrviewnya pake inggris full? Thanks
BalasHapusTes wawancara psikotes di TAF sangat menyebalkan, ditanya segala hal tentang pengalaman kerja, kenapa melamar ke TAF, sekarang ngapain, bla bla bla..
BalasHapussampai hampir satu jam.
Ujung ujungnya tunggu 2 minggu lagi. dan ga ada kabar ???
Ngapain coba, lost time aja.. kalau ga mau terima orang ya.. cepat aja
interviewnya.. 5 menit selesai.. ga usah sampai 1 jam.
Bener bener PHP doank.
I hate psikotes Interview.
Seperti didengarkan jika kamu memberi komentar :)